Multivibrator Astabil, atau Astable Multivibrator, adalah jenis rangkaian elektronik yang tidak memiliki keadaan stabil. Ini berarti bahwa outputnya terus-menerus beralih antara tingkat tinggi dan rendah tanpa henti. Rangkaian ini bekerja dengan menggunakan dua transistor atau amplifier untuk memperkuat sinyal output dan kemudian meneruskan muatan ke input. Dengan kata lain, sinyal keluarannya digunakan untuk mengisi ulang sinyal masukannya.
- Mengetahui prinsip dasar rangkaian osilator.
- Mempelajari cara merancang rangkaian astable multivibrator D < 50%.
- Mengetahui cara mengaplikasikan rangkaian astable multivibrator D < 50% dalam berbagai aplikasi.
- Alat
- Bahan
* Max. Input current: dc 14a
* Charging current: 0.1~10a
* Discharging current: 0.1~1.0a
* Balance current: 1.5a/cell max
* Max. Discharging power: 15w
* Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
* Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
* Ukuran: 126x115x49mm
* Berat: 460gr
Rangkaian astable multivibrator D < 50% dapat digunakan dalam beberapa aplikasi elektronik seperti:
Sistem kontrol motor: Rangkaian astable multivibrator D < 50% dapat digunakan dalam sistem kontrol motor, di mana sinyal output dapat digunakan untuk mengontrol laju putaran motor. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan duty cycle yang rendah untuk menghasilkan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) yang dapat digunakan untuk mengontrol kecepatan motor.
Pemrosesan sinyal: Rangkaian astable multivibrator D < 50% dapat digunakan dalam pemrosesan sinyal, seperti dalam rangkaian pembangkit pulsa, pembangkit frekuensi atau pembangkit sinyal modulasi. Dalam aplikasi ini, sinyal output yang dihasilkan oleh astable multivibrator digunakan sebagai input untuk rangkaian lainnya yang memerlukan sinyal periodik.
Pengatur waktu: Rangkaian astable multivibrator D < 50% dapat digunakan sebagai pengatur waktu atau timer dalam aplikasi seperti jam digital, alarm, atau rangkaian penghitung waktu. Dalam aplikasi ini, waktu periode sinyal output yang dihasilkan dapat diatur dengan nilai resistor dan kapasitor yang tepat.
Komunikasi nirkabel: Rangkaian astable multivibrator D < 50% dapat digunakan dalam aplikasi komunikasi nirkabel, di mana sinyal output dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal modulasi untuk pengiriman data melalui gelombang elektromagnetik.
Rangkaian trigger: Rangkaian astable multivibrator D < 50% dapat digunakan sebagai rangkaian trigger untuk mengaktifkan rangkaian lainnya, seperti rangkaian flip-flop atau rangkaian counter. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan sinyal output yang dihasilkan sebagai input untuk rangkaian trigger yang lainnya.
Istilah berikut digunakan dalam rumus dan persamaan untuk Penguatan Operasional.
R f = Resistor umpan balik
R in = Resistor Masukan
V in = Tegangan masukan
V keluar = Tegangan keluaran
Av = Penguatan Tegangan
*Jumlah Tegangan Input Amplifikasi Terbalik:
Jika resistor inputnya sama, outputnya adalah jumlah tegangan input yang diskalakan terbalik,
Jika R 1 = R 2 = R 3 = R n = R
*Output yang Dijumlahkan:
Ketika semua resistor dalam rangkaian di atas sama, outputnya adalah jumlah terbalik dari tegangan input.
Jika R f = R 1 = R 2 = R 3 = R n = R;
V keluar = � (V 1 + V 2 + V 3 +...+ V n )
3. Penguat Non-Pembalik:
Istilah yang digunakan untuk rumus dan persamaan Penguat Non-Pembalik.
R f = Resistor umpan balik
R = Resistor Tanah
V masuk = Tegangan masukan
V keluar = Tegangan keluaran
Av = Penguatan Tegangan
*Keuntungan Penguat:
Gain total penguat non-pembalik adalah;
*Tegangan Keluaran:
Tegangan output penguat non-pembalik sefasa dengan tegangan inputnya dan diberikan oleh;
*Unity Gain Amplifier / Buffer / Pengikut Tegangan:
Jika resistor umpan balik dilepas yaitu R f = 0, penguat non-pembalik akan menjadi pengikut / penyangga tegangan.
4. Penguat Diferensial:
Istilah yang digunakan untuk rumus Penguat Diferensial.
R f = Resistor umpan balik
R a = Resistor Input Pembalik
R b = Resistor Input Non Pembalik
R g = Resistor Ground Non Pembalik
V a = Tegangan input pembalik
V b = Tegangan Input Non Pembalik
V keluar = Tegangan keluaran
Av = Penguatan Tegangan
*Keluaran Umum:
tegangan keluaran dari rangkaian yang diberikan di atas adalah;
*Keluaran Diferensial Berskala:
Jika resistor R f = R g & R a = R b , maka output akan diskalakan perbedaan dari tegangan input;
*Perbedaan Penguatan Persatuan:
Jika semua resistor yang digunakan dalam rangkaian adalah sama yaitu R a = R b = R f = R g = R, penguat akan memberikan output yang merupakan selisih tegangan input;
V keluar = V b � V a
5. Penguat Pembeda:
Penguat Operasional jenis ini memberikan tegangan output yang berbanding lurus dengan perubahan tegangan input. Tegangan keluaran diberikan oleh;
Input gelombang segitiga => Output gelombang persegi panjang
Input gelombang sinus => Output gelombang kosinus
6. Penguat Integrator
Penguat ini memberikan tegangan keluaran yang merupakan bagian integral dari tegangan masukan.
d) Kapasitor
Setiap perangkat elektronika memiliki simbol sebagai lambang. Demikian pula dengan rangkaian kapasitor. Pada simbol kapasitor dibuat dengan tampilan yang nyaris sama.
Namun terdapat pula perbedaan yang terletak pada beberapa titik yang bertujuan untuk membedakan jenisnya.
Simbol kapasitor dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Simbol kapasitor standar Eropa.
- Simbol kapasitor standar Amerika.
Anda dapat melihat contoh simbol-simbol kapasitor seperti dibawah ini:
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa simbol kapasitor standar Eropa dilambangkan dengan dua segi empat yang dibuat sejajar. Sedangkan untuk simbol kapasitor standar Amerika, mereka menggunakan dua garis yang disejajarkan secara vertikal. Secara sekilas, simbol kapasitor dari kedua jenis diatas terlihat mirip. Perbedaannya hanya terletak pada beberapa bagian. Berikut ini penjabarannya.
- Adanya kutub positif untuk kapasitor bipolar.
- Perbedaan letak ujung panah untuk kapasitor variabel (trimmer).
- Terdapat perbedaan bentuk fisik dan cara mengubah kapasitas pada kapasitor trimmer dengan varco biasa.
Macam-Macam Rangkaian Kapasitor
Untuk mendapatkan nilai tertentu pada kapasitor, hal tersebut bisa didapatkan dengan cara merangkai beberapa buah kapasitor sesuai kebutuhan.
Rangkaian untuk kapasitor pada umumnya sama dengan rangkaian listrik yang dapat dibedakan menjadi tiga, yakni rangkaian kapasitor seri, paralel dan juga gabungan. Simak penjelasannya berikut ini:
1. Rangkaian Kapasitor Seri
Rangkaian kapasitor seri merupakan rangkaian yang dibuat dengan cara menyambungkan kaki-kaki kapasitor dalam satu garis lurus. Pada rangkaian seri, ketika Anda ingin mencari hambatan. Maka hambatan totalnya cukup dijumlahkan saja.
Untuk mendapatkan hasil penghitungannya, Anda dapat menggunakan rumus kapasitor seri, yakni adalah:
2. Rangkaian Kapasitor Paralel
Rangkaian kapasitor paralel merupakan rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih kapasitor yang disusun dengan bentuk paralel atau berderet.
Untuk jenis kapasitor paralel, susunan rangkaian paralel dapat Anda lihat pada gambar berikut ini:
Untuk penghitungan nilai kapasitas rangkaian paralel pada kapasitor, Anda dapat menggunakan rumus kapasitor paralel, yaitu:
3. Kapasitor Gabungan
7. File Download[Back]
- Download File HTML klik disini
- Download File Rangkaian Astable Multivibrator klik disini
- Download File Rangkaian Astable Multivibrator D < 50% klik disini
- Download File Video Rangkaian Astable Multivibrator klik disini
- Download File Video Rangkaian Astable Multivibrator D < 50% klik disini
- Download File Datasheet Resistor klik disini
- Download File Datasheet Baterai klik disini
- Download File Datasheet Op - Amp klik disini
- Download File Datasheet IC 555 klik disini
- Download File Datasheet Oscilloscope klik disini
- Download File Datasheet Kapasitor klik disini
- Download File Datasheet Dioda klik disini
No comments:
Post a Comment